VAw4HBTsJIe15camAdLyxmr6Gko2NgDKdvrlkFP2

Alas Roban? Sindoro? Atau Ada Yang Lebih Dekat? - Jalan Menuju Rumah


Sudah satu setengah tahun saya bolak-balik Semarang-Banjarnegara hampir tiap dua minggu sekali. Dan saya selalu mendapatkan pertanyaan yang sama dari kerabat ataupun teman, yaitu terkait “Koe nek bali lewat ngendi?”  atau “kamu kalo pulang lewat mana?” sebenarnya saya tau itu hanya pertanyaan basa-basi tapi entah kenapa perbincangan itu menjadi topik yang menarik dan berkepanjangan.
Sebab, tiap kali diberi pertanyaan seperti itu jawaban saya “ora mesti” alias tidak pasti. Untuk pulang ataupun berangkat ke Semarang, saya memilih jalan yang berbeda beda. Saya kuliah di Semarang dan kampus terletak di kecamatan Ngaliyan sedangkan rumah saya berada di kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Ada 3 jalan yang menjadi pilihan saya, yaitu: 

1. Ngaliyan – Mijen – Boja – Limbangan – sumowono – Kaloran – Ngadirejo – Tambi – Dieng – Batur -  Wanayasa.


2. Ngaliyan(Smg) – Mijen (Smg)  – Boja (Kendal) – Limbangan (Kendal) – Sumowono (Kab. Smg)  – Kaloran (Tmg) -  Temanggung – Kledung (Tmg)  – Wonosobo – Dieng – Batur (Bnr) – Wanayasa (Bnr).



3. Ngaliyan – Kendal – Alas Roban – Banyuputih – Reban –Blado – Batur – Wanayasa.



Ketiga rute diatas memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan sebenarnya faktor utama yang menjadi pertimbangan ketika saya melewati rute tersebut adalah cuaca. sebab cuaca mempengaruhi kontur jalan, apalagi melewati  topografi perbukitan yang rawan longsor, itu menjadi pertimbangan penting selain waktu.

Saya rekomendasikan saja berdasarkan cuaca agar lebih mudah.

Ketika Cerah dan ingin cepat sampai rumah
Untuk kondisi seperti ini, biasanya memilih rute ke 3, yaitu Semarang – Banjarnegara lewat kabupaten Batang. Biasanya saya hanya membutuhkan waktu 2,5 jam untuk pulang lewat rute ini sebab melewati pantura dan tinggal naik kea rah kecamatan Blado, Batang yang tembus ke kecamatan Batur, Banjarnegara. viewnya lumayan dan terdapat beberapa objek wisata seperti Sikembang Park dan forest kopi yang sedang hits di kabupaten Batang.

Disini kalian juga akan melewati kebun teh  milik PT. Pagilaran yang terhampar luas dan hutan yang masih asri di daerah kembang langit. Di daerah ini tracknya berupa cor beton, sayangnya jalanya mulai mengelupas dan agak riskan ketika basah, lalu biasanya ketika mendung jam 2 siang saja daerah ini sudah tertutup kabut tebal. Kurang cocok dilewati ketika mendung ataupun hujan tetapi waktu tempuhnya paling singkat.

Ketika cerah dan ingin mampir ke Dieng
Untuk kondisi ini, saya menggunakan rute pertama. Sebenarnya tidak hanya cerah saja, kadang saat hujan pun saya lewat sini. Ini menjadi jalan paling favorit menurut saya ketika pulang, sebab tidak begitu terpengaruh oleh cuaca. 
di rute ini saya melewati lereng utara gunung Sindoro dan melewati basecamp pendakian Sindoro via Sigedang. Viewnya sangat menarik apalagi ketika pagi hari. Saat melintas di atas kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Tepatnya daerah Jumprit, kita bisa melihat view yang mengesankan, sunrise dari timur dan hamparan tanaman tembakau yang unik di musim-musim panen tembakau. Juga akan melewati kebun teh milik PT. Tambi yang berada di lereng gunung Sindoro

selain itu, saya sering memilih rute ini karena melewati Dieng, kadang saya inigin  berjumpa dengan teman-teman se-hobi di Dieng.
Untuk waktu tempuh rute ini biasanya 3 jam lebih. Disini jalanya sudah full-aspal tetapi di daerah jumprit tadi konturnya agak terjal  dan jalanya menyempit, lebih rekomended untuk yang menggunakan sepeda motor. 

Ketika musim hujan dan ingin melewati keramaian
Untuk kondisi ini, saya memilih rute kedua, sebab yang pasti jalanya lebih lebar, ramai dan tidak begitu riskan ketika dilewati disaat hujan. Melewati Temanggung kota dan Wonosobo kota. Rekomended untuk kalian yang membawa mobil atau pulang ke arah Banjarnegara di saat hujan lebat. Untuk viewnya ya biasa saja menurut saya, setidaknya kalian bisa melewati Kledung dan istirahat di rest area sana yang berada di antara gunug Sindoro dan Sumbing. 
Untuk rute ini, biasanya saya menempuhnya dengan waktu sekitar 4 jam. Lebih lama sebab memutar. Tetapi untuk perjalanan malam dan cucaca yang kurang mendukung rute ini yang paling rekomended sebab ramai dan tidak begitu riskan.

Semoga cerita saya ini bisa menambah refrensi teman-teman yang  ingin melakukan perjalanan Semarang – Banjarnegara.

Havid Adhitama
An Licenced Amateur Radio, Travel Enthusiast, Love about Nature, Sosio-Culture And Outdoor Activity.

Related Posts

Post a Comment