Sungai Serayu, salah satu sungai dengan aliran terpanjang di Jawa Tengah yang membentang dari Dataran tinggi Dieng hingga bermuara di laut selatan Jawa. Sungai ini memiliki panjang sekitar 185 kilometer melintasi 5 kabupaten yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap.
Jika kita mengamati sejarah-sejarah peradaban dunia, pasti tidak lepas dengan kehidupan di sekitar sungai. Dari peradaban Mesir kuno dengan sungai Nil, Peradaban Sumeria dengan sungai Eufrat-Tigris, Peradaban Cina utara Sungai Kuning (huang He), Peradaban sungai Gangga dan masih banyak lagi. Pola tersebut muncul bukan lain karena sungai merupakan sumber kehidupan, dari pemanfaatan airnya untuk konsumsi hingga untuk pertanian dan tranportasi.
Sungai Serayu juga memiliki peradaban tersendiri, termasuk peradaban kuno yang berada di Dieng juga tidak lepas dari peranan sungai Serayu. Di Blog ini anda bisa membaca lebih detail terkait peranan sungai Serayu dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar pada label artikel #Ekspedisi Serayu. Pada artikel tersebut anda bisa memahami lebih dalam kehidupan sosial budaya masyarakat daerah aliran sungai hasil ekspedisi Serayu tahun 2015 yang saya ikuti.
Salah satu pemanfaatan sungai Serayu yang berdampak dan bisa kita nikmati hingga saat ini salah satunya yaitu wisata arung jeram! Kali ini saya akan menceritakan pengalaman kedua saya untuk rafting di sungai Serayu. Pengalaman pertama saya sudah sekitar 5 tahun yang lalu ketika saya masih SMA, beruntungnya saya kembali mendapat invitasi khusus dari pengelola rafting sungai Serayu ini yaitu The PIKAS Resort untuk mengarungi jeram sungai Serayu sejauh 14 Km menggunakan perahu karet.
Saya bersama expert rafting PIKAS |
Rafting kali ini cukup spesial, sebab saya berangkat sendirian, tidak bersama rekan. Idealnya rafting ini dalam satu perahu diisi enam wisatawan dengan 1 guide. Karena saya hanya sendirian maka saya rafting ditemani oleh expert-expert rafting di PIKAS. Saya bersama mas Arif Hidayat, mas Joni Afianto, dan mas Dwi Haryoto. Beliau menjadi ranger rescue di setiap trip rafting, jadi untuk alasan safety setiap perahu wisatawan mesti didampingi oleh satu perahu tim rescue yang berada di depan dan senantiasa siaga mengawasi perahu wisatawan jika mengalami perahu terbalik atau wisatawan tercebur ke sungai.
Karena rafting ini termasuk olahraga ekstrim, tentu para guide dan rescuer di sini sudah tersertifikasi dan memiliki pengalaman juga skill yang andal. Jadi, untuk teman-teman yang ragu dan takut tidak perlu khawatir lagi untuk perihal safety rafting di PIKAS ini.
Persiapan keberangkatan |
Sesampainya di titik labuh, saya di briefing terlebih dahulu terkait cara memegang dayung yang benar, apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama rafting. Kami berdoa lalu memulai arung jeram ini dengan perasaan yang antusias. Belum ada 100 meter, kami langsung disambut dengan jeram ekstrim yang dijuluki “welcome raft”.
Aliran deras dan jeram Sungai Serayu |
Jeram demi jeram kami lalui dengan asyik! Namun rafting ini bukan hanya dayung mendayung, diperlukan koordinasi yang solid antar individu agar perahu tetap stabil dan tidak terbalik sewaktu melewati jeram. Mas Arif menjadi leader di perahu kami, beliau memberikan insight baru untuk saya perihal cara membaca arus sungai, termasuk mengidentifikasi area berbahaya dan juga cara mengendalikan perahu sewaktu masuk ke arus yang tidak normal. Beberapa spot menjadi zona merah karena memiliki pusaran air yang berbahaya, spot ini yang mesti diperhatikan sewaktu rafting.
Sejam berlalu, kami istirahat di tepian. Tim dari The PIKAS sudah menghadang kami dengan Mendoan panas dan juga Kelapa Muda. Snack break ini sangat cocok dan terasa lebih nikmat karena matahari sedang terik-teriknya. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, di separuh perjalanan ini saya dipertemukan dengan berbagai flora dan fauna yang epik, ternyata di sungai Serayu masih banyak Biawak dan tanaman buah-buahan liar. Di sini juga banyak pemancing dengan ikan-ikan unik yang diperoleh. Hanya saja, terlihat beberapa aktivitas tambang material yang berpotensi merusak sungai.
Snack Break di tengah Rafting |
Tidak terasa tiga jam berlalu, kami sampai di PIKAS kembali dengan selamat. Saya pikir rafting ini akan membosankan karena “sudah pernah”, ternyata dugaan saya salah, jeram kemarin lebih menantang, debit air cukup tinggi dan pola jeram berubah sebab ini merupakan rute alami, ketika hujan maka bebatuan akan bergeser dan membentuk pola jeram baru.
Wisatawan yang juga sedang Rafting |
Setelah selesai, saya membersihkan diri dan ngopi di PIKASTO. Menunya cukup lengkap dan terjangkau. The PIKAS ini merupakan Resort dengan berbagai macam fasilitas dan juga wahana, selain menjadi operator pengelola Rafting, PIKAS juga menyediakan paket wisata Offroad, Jelajah Dieng, Paint ball, Mini Soccer hingga Resto dan penginapan dengan berbagai tipe. Cukup ideal untuk menjadi destinasi wisata keluarga maupun rekreasi bersama rekan kantor, lokasinya yang mudah dijangkau dari pusat Banjarnegara menjadikan PIKAS ini rekomended.
Untuk rafting di sini memiliki berbagai opsi, yaitu rute sepanjang 26 Km, 16 Km, 14 Km, 10 Km, dan 7 Km. Yang kemarin saya coba adalah rute 14 Km dengan waktu tempuh 3 jam. Paket Rafting ini sudah include tranportasi ke titik labuh, peralatan safety, guide, Snack Break di tengah rafting, Makan siang, dokumentasi dan juga asuransi.
Paket Rafting dan Wisata lain di PIKAS |
The Pikas ArtventureAlamat: Jl. Raya Madukara No. 1, Kutayasa, Kec. Madukara,Banjarnegara, Jawa Tengah.Jam buka: 08.00–17.00 WIBTelepon: (0286) 593000Reservasi : +628122662155Email: banyuwong@yahoo.comIG : @ThePikasArtventure
Newest
Older